Suatu waktu ketika langit mendung kelabu… malam mengaku dengan seribu ragu yang bertumpu… malam terpaku oleh berjuta bintang-bintang layu… malam begitu sayu… malam begitu pilu…
Malam telah mengakhiri percintaannya dengan sang siang… percintaan yang telah mereka jalin dengan benang panjang… pencintaan yang pada akhirnya hanya tinggal sebuah kenang… percintaan antara sang malam dan sang siang…
Syahdan ketika semua seharusnya terlihat indah… sang siang malah menengadah mengagumi sosok yang lebih mewah… sang siang terpesona oleh aura senja yang terlihat amat megah… lalu yang tersisa diantara sang malam dan sang siang hanyalah sebuah kisah…
Dalam beku malam membisu… dalam bisu malam merindu… dalam rindu malam tersedu…
Hadirnya sebuah percintaan diantara mereka telah membawa luka… hadirnya sebuah percintaan diantara mereka telah membawa duka… hadirnya sebuah percintaan diantara mereka telah mengusir suka…
Sang malam harus bisa menerima semuanya… melebur rasa cintanya… mengubur kenangan manisnya… menyembuhkan derita pahitnya… memulai hidup barunya…
Dalam beku malam membisu… dalam bisu malam merindu… dalam rindu malam tersedu…
Sebab kini sang siang bukan lagi miliknya… sang siang bukan lagi kekasihnya… sang siang bukan lagi bagiannya… dan sang siang tak lagi mencintainya…
Sebuah realita yang menghimpit… sebuah kisah cinta yang sulit… sebuah petaka yang berbelit… sebuah percintaan yang pahit…
Namun terimalah… sebab sang siang tak mampu lagi untuk mengalah… sang siang tak bisa lagi untuk berpasrah… sang siang telah lama lelah… Sebuah percintaan ketika sang malam harus mengaku kalah… sebuah percintaan dimana cinta berakhir musnah…
(1 Januari 2006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar