Rabu, 02 Maret 2011

Hanya Sebuah Prosa

               Terkadang aku ingin seperti air yang tenang dan mengalir anggun. Namun terkadang pula aku ingin seperti burung-burung gereja yang terbang kian kemari kemudian hinggap sesuka hati. Lalu kusadari lagi bahwa aku ini hanya manusia. Aku hanya bisa merangkak, berjalan, dan berlari. Sebab aku tidak bisa terbang. Aku tidak memiliki sayap yang bisa membawaku melayang lenyap dalam senyap. Aku hanya seorang perempuan yang pernah memiliki masa kecil yang menyedihkan. Aku hanya perempuan dengan sejuta angan tanpa pernah bisa menggapainya semua. Dan aku hanya perempuan yang selalu mengingat-ingat masa kelamnya.
 
Terkadang aku ingin berjalan jauh tanpa henti hingga akhirnya kakiku tak mampu lagi melangkah. Aku ingin berlari dari semua kenangan buruk yang membuatku terpuruk. Namun kusadari bahwa aku hanya manusia yang memiliki kesempatan memperbaiki semuanya tanpa pernah berhasil memperbaikinya. Aku hanya perempuan yang harus menjadi yang tertegar hingga aku sendiri lupa pada wujud asliku. Dan aku hanya perempuan yang terjebak di antara banyak pilihan hidupku.

Bila nantinya aku memilih satu jalan, maka aku akan bertemu dengan percabangan jalan yang lain. Namun bila aku tetap berhenti maka aku hanya akan mengering dan mati sia-sia. Aku hanya perempuan yang harus melangkah ke arah yang tak kuketahui akhirnya. Sebab begitulah manusia. Dan aku adalah salah satunya.

Suatu waktu pernah kucoba untuk mengakhirinya saja, lalu aku berpikir untuk bunuh diri dan mati tiba-tiba. Tapi bila begitu maka aku tak ubahnya seperti sosok yang tak berarti sama sekali. Tak mampu menghadapi hidupku dan hanya bisa mati mengakhiri sesuatu yang belum lagi dimulai. Bila begitu maka aku tak ubahnya seperti seorang pengecut.

Hingga akhirnya aku memilih satu jalan yang bagiku adalah jalan terbaik. Aku melangkah setapak demi setapak, sambil sesekali memperhatikan petunjuk atau arah jalan yang kutuju. Bila nantinya aku menemui kesalahan, maka itu akan jadi sesuatu yang sangat wajar. Sebab semua manusia selalu melakukan kesalahan. Setiap manusia selalu memiliki kebodohan. Dan setiap manusia selalu melakukan penyesalan.

Memang jalan yang kutuju masih jauh sekali berakhir. Namun setidaknya aku telah berani mencoba dan berani meninggalkan kepengecutanku. Walau pun aku tak tahu kemana arahnya, walaupun aku juga tak tahu kapankah berakhirnya.



Saturday, July 30, 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar